Oleh : Ir. Rona Malam Karina, M.T, Ir. Subiyanto, Catur Yuliani Respatiningsih, Milda Fibria
ABSTRAK
Dalam beberapa tahun
terakhir, jumlah fasilitas blending minyak lumas telah meningkat
cukup besar. Banyak dari fasilitas tersebut mengandalkan peralatan uji, keterampilan operator
laboratorium, dan berbagai metode pengujian yang berbeda sehingga menghasilkan
hasil tes yang beragam pula. Pada beberapa kondisi khususperlu
diadakan perbandingan antara masing-masing llaboratorium untuk memastikan
keakuratan hasil uju yang meraka lakukan.
Sesuai dengan "Persyaratan umum untuk kompetensi pengujian dan
kalibrasi laboratorium ISO / IEC 17025:2008", ada tindakan yang harus
diambil oleh laboratorium terakreditasi untuk memastikan kualitas hasil
laboratorium, salah satu dari tindakan ini adalah
berpartisipasi dalam pengujian kemampuan yang
dilakukan oleh pemerintah atau lembaga ditunjuk
setiap tahun.
Pada tahun 2009, PPPTMGB "LEMIGAS" telah ditunjuk oleh Badan Akreditasi Nasional (KAN) untuk menyediakan pengujian kemampuan untuk laboratorium pelumas
di Indonesia. Ada 37 laboratorium baik
yang telah terakreditasi maupun tidak terakreditasi, laboratorium pengawasan
mutu Lube Oil Blending Plant (LOBP), dan laboratorium umum
yang berpartisipasi dalam program ini. Di masa depan
jumlah peserta mungkin akan meningkat karena kualitas kesadaran dari
laboratorium meningkat juga.
Latar Belakang
Berkembangnya perusahaan pabrikasi pelumas
swasta di Indonesia yang mempunyai fasilitas blending dan mempunyai fasilitas
laboratorium pengendalian mutu, serta makin banyaknya laboratorium uji pelumas
lainnya yang masih mengandalkan kemampuan alat uji dan keterampilan operator,
serta beraneka ragamnya metode uji yang digunakan, mengakibatkan hasil uji yang
berbeda-beda. Selain itu, dengan adanya pergantian tenaga operator
laboratorium, penggantian dan/atau pembelian peralatan baru di laboratorium
tersebut, memerlukan uji banding antar laboratorium pelumas untuk mendapatkan
akurasi dan presisi nilai hasil uji yang tinggi, sehingga standar mutu
pengujian oleh masing-masing laboratorium tersebut dapat terjamin, demikian
juga produk pelumasnya.
Berdasarkan pada Persyaratan Umum
Kompetensi Laboratorium Penguji SNI ISO/IEC 17025:2008, laboratorium yang telah
terakreditasi harus melakukan jaminan mutu hasil pengujian melalui beberapa
cara, diantaranya uji banding antar laboratorium atau disebut uji korelasi,
yang harus dilakukan setiap tahun. Meningkatnya kesadaran akan mutu produk yang
baik, serta semakin tinggi pemahaman terhadap SNI ISO/IEC 17025:2008,
menjadikan peserta korelasi antar laboratorium pelumas meningkat dari tahun ke
tahun.
Program korelasi yang dilaksanakan pada Tahun 2009 ini diikuti oleh 37
laboratorium peserta, yang terdiri dari laboratorium-laboratorium LOBP,
laboratorium instansi pemerintah serta laboratorium swasta lainnya, baik yang
sudah maupun yang belum terakreditasi oleh KAN.
Diharapkan pada masa yang akan datang, laboratorium peserta korelasi
akan bertambah terus, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran akan mutu
produk pelumas dan mutu laboratorium yang melayani jasa pengujian dibidang
pelumas.
pengujian karakteristik yang tercakup dalam ruang lingkup yaitu :
Berat Jenis (ASTM D-1298)
Viskositas Kinematik, 40oC (ASTM D-445)
Viskositas Kinematik, 100oC (ASTM D-445)
Kandungan Logam (ASTM D 4628 - AAS)
Titik Nyala (ASTM D-92)
Titik Tuang (ASTM D-97)
Angka Basa Total (ASTM D-2896)
Angka
Asam Total (ASTM D-664)
Uji Viskositas suhu rendah dengan
alat Cold Cranking Simulator (ASTM
D-5293)
Foaming Tendency (ASTM D-892)
Particle Counting (ISO 4406:99/NAS 1638)
Noack Evaporation (ASTM D 5800)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar