Contact : 0817815599
TAHUN 2010
Penelitian ini adalah
untuk meneliti sejauh mana fraksi kerosin dapat
dimasukan kedalam fraksi minyak solar 48 terhadap karakteristik dan kinerja
mesin, sehingga dapat memanfaatkan semaksimal mungkin fraksi kerosin yang kini tertumpuk di Kilang sebagai dampak
program pengalihan minyak tanah dengan LPG.
Dari hasil-hasil uji kinerja tiga percontoh minyak solar MS-1, MS-2,
MS-3 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi campuran kerosin dalam minyak solar
cenderung menurunkan daya mesin, meningkatkan konsumsi bahan bakar spesifik dan
memperbaiki tingkat emisi asap dan nitrogen oksida, sehingga perlu dicermati
dampaknya terutama untuk sektor industri, transpotasi maupun pembangkit daya
listrik yang tentunya berujung pada kenaikan biaya produksi, menurunkan kemampuan
bersaing.
1. Kondisi Operasi Mesin Uji
Selama uji ketahanan pada mesin diesel injeksi
langsung dengan menggunakan minyak solar MS-2 (80% minyak solar + kerosin
20%.), MS-3 (60 % minyak solar + kerosin 40%) dibandingkan dengan kinerja
minyak solar referensi MS-1 (100% minyak solar) tidak dijumpai adanya gangguan
teknis yang berkaitan dengan perbedaan sifat-sifat fisika kimia MS-1, MS-2 dan
MS-3. Kondisi operasi mesin berlangsung normal selama pengujian.
2. Hasil Uji Kinerja
Hasil pengujian Kinerja percontoh minyak solar
uji rata-rata MS-2, MS-3 dibandingkan
dengan kinerja minyak solar referensi MS-1 (100% minyak solar) adalah :
1.
Torsi menurun sekitar 0,9 % dan 1.58 %
2.
Daya turun sebesar 6,42 % dan 12,84 %
3.
Konsumsi bahan bakar spesifik lebih tinggi
4,86 % dan 8,65 %
4.
Smoke lebih rendah 7,0 % dan 8,7 %
5.
Nitrogen Oksida (NOx) lebih rendah 1,2 % dan
1,9 %.
3. Hasil Uji Ketahanan
Pengamatan deposit bagian-bagian mesin MS-2, MS-1 terhadap MS-0 :
1.
Debit aliran nozel lebih tinggi 1,15% dan
1,43%
2.
Piston : deposit < 1,8% dan 2,6%, rating
lebih bersih 0,68 % dan 0,86%.
3.
Katup isap : deposit < 1,24% dan 1,57 %,
rating lebih bersih 1,32% dan 1,87%
4.
Katup buang : deposit < 1,89% dan 2,30%,
rating lebih bersih 1,12% dan 1,48%.
5. Lubrisitas
Berdasarkan hasil-hasil uji kinerja terbatas
dan uji ketahanan serta emisi gas buang (smoke dan nitrogen oksida) tersebut di
atas maka pencampuran kerosin dalam minyak solar perlu dikaji lebih lanjut
terhadap komponen dari pompa bahan bakar mengingat semakin besarnya tekanan
injeksi pada motor diesel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar