Ir. Maymuchar, M.T, Cahyo S. Wibowo, M.T, Dimitri Rulianto, M.T, Ir. Reza Sukaraharja, M.T, Ir. Hery Widhiarto, M.Si, Kelompok BBMG - KP3 Teknologi Aplikasi Produk - PPPTMGB "LEMIGAS"
Kenaikan populasi kendaraan bermotor roda dua dalam
beberapa tahun ini cukup signifikan, tercatat pada tahun 2009 terdapat 87.136.000 buah kendaraan ini dengan berbagai
merek. Ini
berarti kendaraan ini telah meningkat sebesar 264,6% selama lima tahun terakhir ini. Kenaikan jumlah ini berdampak pada
kebutuhan akan bahan bakar minyak meningkat. Dilain pihak cadangan bahan bakar
gas sebagai bahan bakar alternatif masih cukup banyak tersedia. Berdasarkan hal
ini peluang untuk menggunakan LPG cukup besar terutama digunakan sebagai bahan
bakar sepeda motor.
Pemanfaatan
LPG sebagai bahan bakar
sepeda motor merupakan suatu alternatif yang menjanjikan jika ditinjau dari aspek
ketersediaan sumber energi dan aspek lingkungan. Namun demikian, pemanfaatan
LPG sebagai bahan bakar sepeda motor bukan tanpa resiko. Kondisi penyimpanan
LPG dalam tabung bertekanan dapat menyebabkan keadaan berbahaya bagi pengguna
dan lingkungan sekitarnya. Sistem pembakaran pada sepeda motor berbahan bakar
bensin juga harus disesuaikan dengan LPG sebagai bahan bakar baru. Oleh karena
itu perlu dilakukan modifikasi sistem penyimpanan, penyaluran bahan bakar dan
pembakaran LPG sehingga kendaraan dapat beroperasi dengan baik.
Tujuan umum kegiatan penelitian ini
adalah untuk mengetahui potensi penggunaan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor
menggantikan bensin, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui
karakteristik fisika kimia, semi unjuk kerja, dan unjuk kerjanya yang mencakup
parameter daya, torsi, konsumsi dan
emisi.
Sepeda motor
digunakan pada penelitian ini adalah jenis sepeda motor bermesin 4 langkah
volume ruang bakar (cc) yang berbeda yaitu 110 cc dan 150 cc, sedang bahan
bakar LPG adalah LPG kemasan tabung 3 kg yang digunakan sebagai bahan kompor
rumah tangga. Serangkaian pengujian dilakukan baik terhadap bahan bakar uji
maupun sepeda motor yang telah dipasang peralatan konversi LPG. Pengujian
terhadap bahan bakar uji adalah untuk menunjukkan bahwa bahan bakar uji telah
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah yaitu berdasarkan SK
Direktorat Jenderal Migas No. 3674 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006
untuk bahan bakar bensin dan No. 25 K/36/DDJM/1990. Pengujian unjuk kerja sepeda motor dilakukan di chassis
dynamometer untuk mendapatkan informasi mengenai daya, konsumsi dan emisi gas
buang.
Dari hasil pengujian
karakteristik bahan bakar uji bensin dapat dikatakan bahwa semua parameter uji
yaitu angka oktana, distilasi, tekanan uap Reid, berat jenis, unwashed gum dan
korosi bilah tembaga telah memenuhi spesifikasi. Demikian juga dengan
karakteristik LPG, semua parameter uji seperti specific gravity, vapour
pressure, weathering test, cooper corrosion, total sulphur, water content serta
komposisi telah memenuhi spesifikasi.
Dari hasil unjuk kerja di
chassis dynamometer didapat bahwa daya maksimum yang dihasilkan oleh sepeda
motor jenis 110 cc berbahan bakar LPG mengalami penurunan sebesar 25,3% sedang untuk
sepeda motor jenis 150 cc mengalami penurunan daya sebesar 13%. Torsi maksimum
yang dihasilkan sepeda motor 110 cc berbahan bakar bensin sebesar 9,25 Nm
sedang sepeda motor berbahan bakar LPG menghasilkan 8,49 Nm atau mengalami
penurunan 8,22%. Penurunan torsi maksimum sebesar 3,04% juga dihasilkan sepeda motor 150 cc.
Dari hasil pengukuran
konsumsi bahan bakar pada daya yang sama diperoleh bahwa sepeda motor 150 cc
dengan bahan bakar LPG irit dibanding dengan yang berbahan bakar bensin. Sepeda motor ini membutuhkan
37,6% lebih kecil atau rata-rata 2,53 kg/jam. Demikian juga dengan sepeda motor
110 cc, konsumsi bahan bakar LPG lebih kecil 39,5% dibanding kebutuhan bahan
bakar bensin.
Emisi CO2 yang
terukur menunjukkan bahwa sepeda motor 110 cc yang berbahan bakar LPG menghasilkan emici CO2 rata-rata 32,46% lebih banyak dibanding yang berbahan bakar
bensin. Sedangkan sepeda motor 150 cc mengeluarkan emisi CO2 lebih
banyak rata-rata 35%. Emisi CO yang dikeluarkan oleh sepeda motor 110 cc yang
berbahan bakar LPG rata-rata berkurang 33,4% sedang sepeda motor LPG yang lebih
besar kapasitasnya menghasilkan emisi CO rata-rata 3,4% lebih banyak. Emisi
Hidrokarbon (HC) yang dihasilkan sepeda motor 110 cc dan 150 cc yang berbahan
bakar LPG rata-rata 98,2% dan 369,5% lebih banyak dibanding sepeda motor
berbahan bakar bensin.
Dari hasil pengujian yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahan bakar LPG dapat digunakan sebagai bahan
bakar sepeda motor. Keuntungan yang diperoleh dari pemakaian LPG ini adalah
konsumsi bahan bakar lebih irit, emisi beracun CO lebih sedikit. Sedang
kerugiannya antara lain daya yang didapat lebih kecil dan emisi HC cukup besar.
Tetapi kerugian-kerugian ini dapat diminimalkan dengan melakukan beberapa
modifikasi seperti penggunaan regulator yang tepat sesuai dengan kapasitas
motor, rancangan mixer yang tepat sehingga hambatan udara yang masuk dapat
diminimalkan serta penisbahan waktu penyalaan (ignition timing) yang cocok untuk bahan bakar LPG dan bahan bakar
bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar