Dimitri Rulianto, ST, MT, Cahyo Setyo Wibowo, ST, MT, Maymuchar, MT, Reza Sukaraharja, MT, Ir. Hery Widhiarto, M.Si, Dra. Emi Yuliarita, Riesta Anggarani,M.Eng, Lies Aisyah, M.Sus.Adv., Lutfi Aulia, ST.
Kelompok BBMG - KP3 Teknologi Aplikasi Produk - PPPTMGB "LEMIGAS"
Pendahuluan
Proses pembakaran
adalah proses reaksi kimia antara bahan bakar dan oksidator dengan melibatkan
pelepasan energi dalam bentuk panas dalam jumlah yang signifikan. Pembakaran
merupakan bagian sangat penting dalam kegiatan industri yang memanfaatkan bahan bakar sebagai sumber energi. Saat
ini hampir semua industri melibatkan proses pembakaran sebagai salah satu unit
penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Beberapa industri bahkan menggunakan
pembakaran sebagai unit utamanya, seperti industri pembangkit listrik. Jenis
industri lainnya memanfaatkan proses pembakaran sebagai unit pendukung yang
memiliki peran vital, seperti pada Industri Logam, Industri Kimia, dan
sebagainya.
Proses pembakaran
yang tidak sempurna seringkali mengakibatkan peningkatan emisi gas-gas beracun
(misal: karbon monoksida), penggunaan bahan bakar yang
lebih boros dan biaya perawatan peralatan produksi meningkat. Kebutuhan yang
sangat besar serta menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil menjadi
pertimbangan penting dalam upaya peningkatan efisiensi pembakaran dalam
industri. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi merupakan suatu
keharusan, karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh industri untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2006 Bab I Pasal 1 ayat 7, tentang konservasi energi yaitu penggunaan
energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang
memang diperlukan.
Salah satu bentuk
upaya untuk meningkatkan efisiensi energi tersebut adalah dengan meningkatkan
efisiensi pembakaran sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar dengan
memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh pembakaran pada burner itu sendiri. Pada penelitian ini upaya
meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada burner industri kecil dengan
menggunakan bahan bakar LPG. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik dan peningkatan efisiensi pembakaran pada penggunaan teknologi fuel preheating system. Sedangkan
tujuannya adalah untuk mendapatkan data teknis peningkatan efisiensi pembakaran
dan perubahan konsumsi bahan bakar yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem
pemanasan awal, dari hasil rancangan
yang merupakan kelanjutan dari kegiatan penelitian di tahun 2011.
Hasil Dan Evaluasi :
Data teknis yang
diperoleh dari pengujian unjuk kerja.berdasarkan hasil diskusi saat konsultasi
teknis dengan nara sumber, disarankan pada kegiatan studi yang sedang dilakukan
evaluasi data - data hasil pengujian
menggunakan acuan pada SNI 7368-2007 dan SNI 7613-2010. Material yang digunakan
pada sistem preheating disarankan sebaiknya menggunakan bahan yang mudah
didapat dan memiliki daya hantar panas yang baik, sehingga diharapkan sistem
preheating tersebut memiliki
kinerja yang baik. Sistem preheating
yang dibuat tidak menggunakan energi listrik dalam proses pemanasan sistem preheating pada saat digunakan, tetapi memanfaatkan udara panas yang ada
disekitar burner pada saat burner tersebut menyala. Bentuk sistem preheating
disarankan disesuaikan dengan bentuk burner sehingga diharapkan sistem preheating yang dihasilkan mudah
diaplikasikan pada burner industri kecil yang ada dipasaran. Setelah hasil
rancangan sistem preheating telah dibuat dan selanjutnya dilakukan pengambilan data kinerja burner tanpa dan dengan menggunakan
sistem preheating.
Pada penelitian ini pengamatan dilakukan dengan membandingkan
perhitungan konsumsi dan efisiensi dari hasil pembakaran pada burner berbahan
bakar LPG, dengan menggunakan sistem preheating dan tidak menggunakan sistem preheating. Hasil rancangan, skematik
pengujian, hasil uji dan perhitungan untuk konsumsi serta efisiensi pembakaran
seperti berikut :
Dari hasil peneletian ini didapat penggunaan sistem preheating
burner berbahan bakar LPG pada sektor industri kecil dapat meningkatkan kinerja
pada sistem pembakaran antara lain menurunkan konsumsi dan meningkatkan
efisiensi. Untuk perancangan sistem preheatingnya
terus diupayakan dengan desain yang murah dan dapat diaplikasikan dengan mudah
pada burner LPG yang ada dipasaran.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa dengan perancangan dan penggunaan preheating system
pada burner industri skala kecil berbahan bakar LPG dengan rincian sebagai
berikut :
- Perancangan sistem preheating yang digunakan pada burner berbahan bakar LPG pada Industri kecil, mengacu pada mudahnya didapat bahan baku, harga terjangkau dan mudah diapliksikan pada burner yang ada dipasaran;
- Penggunaan sistem preheating pada burner berbahan bakar LPG untuk industri kecil dapat meningkatkan efisiensi rata-rata sebesar 8,84%;
- Penggunaan sistem preheating pada burner berbahan bakar LPG untuk industri kecil dapat menurunkan konsumsi penggunaan bahan bakar rata-rata sebesar 8,21%
Sehingga dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat dikembangkannya penggunaan sistem
preheating pada burner berbahan bakar
LPG khususnya
untuk industri kecil dengan mudah dan lebih aplikatif dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar