Kamis, 10 November 2011

Studi Rancang Bangun Sistem Preheating Untuk Peningkatan Efisiensi Energi Pada Buner Industri (Lanjutan)

Oleh : Kelompok BBMG - KP3 Teknologi Aplikasi Produk PPPTMGB "LEMIGAS"
Cahyo Setyo Wibowo, ST, MT; Dimitri Rulianto, ST, MT ; Ir. Maymuchar, M.T; Ir. Reza Suka Raharja, M.T



ABSTRAK
Saat ini hampir semua baik itu rumah tangga dan industri melibatkan proses pembakaran sebagai salah satu unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya maupun sebagai unit pendukung yang memiliki peran vital, seperti industri pembangkit listrik, Industri Logam, Industri Kimia, dan sebagainya. Proses pembakaran yang tidak sempurna seringkali mengakibatkan peningkatan emisi gas-gas beracun, penggunaan bahan bakar yang lebih boros dan biaya perawatan peralatan produksi meningkat. Pemanfaatan energi secara tepat dan bijak akan sangat menentukan keberhasilan program penghematan penggunaan sumber energi. Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan efisiensi energi tersebut adalah dengan meningkatkan efisiensi pembakaran. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan dan data teknis peningkatan kualitas sistem pembakaran eksternal dalam rangka efisiensi energ dengan pemanfaatan teknologi fuel preheating system.

Kata kunci : Pembakaran, emisi, efisiensi energi, fuel preheating system



a.    Maksud studi ini sebagai berikut:

Maksud pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik peningkatan efisiensi pembakaran dan hasil simulasinya pada penggunaan teknologi fuel preheating system.

b.    Tujuan dan manfaat studi :
Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan data teknis peningkatan efisiensi pembakaran yang dapat dicapai serta rancangan peralatan preheating untuk burner industry


herryw@lemigas.esdm.go.id

Rancangan Peralatan Konversi LPG Dalam Rangka Penghematan Kinerja Sepeda Motor

Oleh: Kelompok BBMG - KP3 Teknologi Aplikasi Produk PPPTMGB "LEMIGAS"
Cahyo Setyo Wibowo,ST, MT; Ir. Reza Sukaraharja, M.T; Ir. Maymuchar, MT


ABSTRAK
Pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor merupakan suatu alternatif yang menjanjikan jika ditinjau dari aspek ketersediaan sumber energi dan aspek lingkungan. Namun demikian, pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor tidak mudah diaplikasikan karena perbedaan karakteristik dengan bahan bakar minyak sehingga diperlukan tambahan peralatan konversi pada sistem pembakaran sepeda motor berbahan bakar bensin.
Dari hasil pengujian yang terdahulu diperoleh hasil bahwa bahan bakar LPG dapat digunakan sebagai bahan bakar sepeda motor. Keuntungan yang diperoleh dari pemakaian LPG ini adalah konsumsi bahan bakar lebih irit, emisi beracun CO lebih sedikit. Sedang kerugiannya antara lain daya yang didapat lebih kecil dan emisi HC cukup besar. Tetapi kerugian-kerugian ini dapat diminimalkan dengan melakukan beberapa modifikasi seperti penggunaan regulator yang tepat sesuai dengan kapasitas motor, rancangan mixer yang tepat sehingga hambatan udara yang masuk dapat diminimalkan serta penisbahan waktu penyalaan (ignition timing) yang cocok untuk bahan bakar LPG dan bahan bakar bensin.
herryw@lemigas.esdm.go.id

Penelitian Aplikasi Dan Kinerja DME Murni Sebagai Bahan Bakar Baru/Alternatif Substitusi LPG Untuk Burner Pada Industri Kecil Dan Pengaruhnya Dalam Sistem Saluran Bahan Bakar

Oleh : Kelompok BBMG - KP3 Teknologi Aplikasi Produk PPPTMGB "LEMIGAS"
Cahyo Setyo Wibowo, ST,MT; Ir. Maymuchar, MT; Ir. Reza Sukaraharja, MT

Abstrak
Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 05 Tahun 2006 memberikan panduan diversifikasi energi dengan mengembangkan energi alternatif. Melalui kebijakan ini, diharapkan pertumbuhan sumber energi alternatif dapat terpacu. Upaya diversifikasi energi dengan mengoptimalkan sumber energi lain diantaranya adalah program konversi minyak tanah dengan LPG.
Dimethyl ether (DME) adalah bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG mempunyai potensi cukup besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai bahan bakar pengganti atau campuran LPG. Pemanfaatan bahan bakar ini dapat dilakukan dalam sistem pembakaran burner pada industri kecil
Penelitian kinerja DME murni sebagai bahan bakar burner pada industri kecil dan pengaruhnya pada sistem saluran bahan bakarnya merupakan aplikasi dari hasil penelitian pada tahun 2011 berjudul Penelitian kinerja DME murni sebagai bahan bakar pada industri kecil, dengan membuat burner dari hasil simulasi yang dapat digunakan industri kecil menggunakan bahan bakar DME dan LPG - DME. Selain itu mengamati pengaruh pemakaian bahan bakar DME dan LPG - DME terhadap komponen saluran bahan bakar pada burner yang digunakan oleh industri kecil.


herryw@lemigas.esdm.go.id

Rabu, 09 November 2011

PRODUCT APPLICATION TECHNOLOGY RESEARCH & DEVELOPMENT GROUP

Product Application Technology Research & Dev. Program Group provides added value to the petroleum industry, automotive market and environment preservation.

Mission

*      To develop new technology on fuel and lubricant application
*      To give assistances in improving available technology and application of scientific method for problem solving of industries on application of fuel and lubricant
*      To provide input for government policies on application of fuel and lubricant in downstream sector

Services
Services available can be categorized as :
*      Study Services
*      Laboratory Services
*      experts
Study Services

Fuel Study Services

§ Fuel formulation
§ Fuel additives implementation
§ Fuel characteristics identification & analysis
§ Fuel performance test in test-bench & road test
§ Fuel standardization & specification
§ Fuel quality monitoring
§ Fuel laboratory correlation study
§ Consultation & assistance for industrial problem solving on fuel technology
§ Tranning & laboratory practice on fuel application
§ Clean fuel studies
§ Fuel & lubricant for blue sky
§ Vehicle emission control technology
§ Ambient environmental studies
§ Oil & gas industrial environmental studies

Lubricant Study Services

§ Base oil studies
§ Lube oil formulation
§ Lube oil additive implementation
§ Lube oil characteristics identification & analysis
§ Lube oil performance test in test-bench & road test
§ Lube oil standardization & specification
§ Lube oil laboratory correlation study
§ Consultation & assistance for industrial problem solving on lube oil technology
§ Training & laboratory practice on lube oil application

Laboratory Services

Fuel Laboratory Services

Performance & Semi Performance Lab.:
§ CFR Engine (F1,F2,F3)
§ High Frequency Reprocating Rig (HFRR)
§ Chasis Dynamometer
§ Exhaust Gas Analyser
§ Multi Cylinder Mercedes Test Bench
§ Multi Cylinder Isuzu Test Bench
§ Road Test

Physical – Chemical Lab.:
§ Hydrocarbon Composition Analyzer
§ Distillation
§ Reid Vapour Pressure
§ Other Physical-Chemical Laboratory Equipment

Pollution Lab.:
§ Ambient CO
§ NOx Monitoring System
§ Air Particulate Matter Monitoring System (PM10, PM2.5, PM1)
§ Exhaust Gas Analyzer

Lubricant Laboratory Services

Physical-Chemical Characteristics Lab.:
§ Specific Gravity
§ Kinematics Viscosity
§ Viscosity Index
§ TBN, TAN
§ Flash Point
§
Droping Point - Penetrometer
 
Pour Point
§ Droping Point
§ Water Content
TBN/TAN
 
Metal Content 
 
Performance & Semi Performance Lab.:
§ Low Temperature Viscosity, Cold Cracking Simulator (CCS)
§ Tappered Bearing Simulator
§ Noac Evaporation
§ Dielectric Strength
§
Dielectric Strength
 
FZG Engine
§ Four Ball Machine
§ Road Test

Lube Oil Blending Plant (LOBP)
 *      Provides lube oil blending services


*      Provides technical assistances and consultations on lubricants and fuels
*      Provides informations on government regulation
*      Provides informations on Registered Lubricant Number (NPT)
*      Monitor, test, and analyses lubricants and fuels from the market
*      As an expert witness in the case of lubricant and fuel


Customers
*      PT. Pertamina (Persero) Direktorat Pemasaran & Niaga - Divisi Suplai & Distribusi
*      Conoco Phillips
*      PT. Topindo Atlas Asia
*      PT. Pantja Motor
*      PT. Bukaka Forging Industrie
*      PT. Jumbo Power Internasional
*      PT. Cipta Gria Paramita
*      PT. Astra Daihatsu Motor
*      Etc.

Contact Person
*      Ir. Sugeng Riyono, M.Phil
          Head of Product Application Technology Research & Dev. Group
          08128839984
*      Ir.Subiyanto
          Head of Lubricant Research Group
          0818791015
*      Cahyo Setyo Wibowo, S.T, M.T
          Head of Fuel Research Group
          08128109401
*      Ir. Hery Widhiarto, M.Si
          Administration Manager
          0817815599
*      Catur Yuliani Respatiningsih, S.T
          Technology Marketing Manager
          085880212703

Permen DME Untuk Rumah Tangga Rampung Akhir Tahun 2011


MIGAS
SENIN, 25 JULI 2011 08:00 WIB
JAKARTA - Pemerintah mengharapkan Peraturan Menteri ESDM tentang Penyediaan, Pemanfaatkan dan Tata Niaga DME Sebagai Bahan Bakar Untuk Rumah Tangga, dapat diselesaikan akhir tahun ini.

Hal itu dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam rapat mengenai dimetil eter (DME) dengan Lemigas, PT Pertamina, PT Toyota Tsusho Corporation dan Arrtu Mega Energie di Gedung Migas, Rabu (20/7).

"Untuk seluruh tim yang menangani DME, agar dapat segera menyelesaikan tugasnya pada akhir Oktober 2011, sehingga dapat diambil kesimpulan yang cukup untuk menyusun spesifikasi DME sebagai bahan bakar untuk rumah tangga, regulasi tata niaga DME dan usulan standar seal untuk DME,“ kata Evita.

Sementara aturan mengenai DME untuk transportasi, diharapkan dapat diselesaikan pada 2012.

DME adalah senyawa organik dengan rumus kimia CH3OCH3 yang dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, hasil olahan dan hidrokarbon lain yang pemanfaatannya untuk bahan bakar.

Pengembangan DME sebagai bahan bakar merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. DME potensial mengurangi mengurangi impor LPG. Karakter DME memiliki kemiripan dengan komponen LPG yaitu propan dan isobutan, sehingga teknologi handling LPG dapat diterapkan bagi LPG.

Pemerintah mendorong pemanfaatan batu bara kualitas rendah sebagai bahan baku pembuatan DME sebagai bahan bakar. Ketersediaan batu bara berkalori rendah yang banyak tersedia di Indonesia, cukup sustainable untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi DME. Cadangan batu bara berkalori rendah sebesar 11,54 miliar ton di Sumatera dan di Kalimantan sebesar 7,17 miliar ton, kurang diminati pasar internasional. (TW)

sumber: Migas - Kementrian ESDM