Jumat, 13 Februari 2015

STUDI PENGARUH PENGGUNAAN B-20 TERHADAP KOMPONEN METAL DAN NON-METAL SALURAN BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

KELOMPOK BAHAN BAKAR MINYAK & GAS (BBMG)
KP3 TEKNOLOGI APLIKASI PRODUK
PPPTMGB "LEMIGAS"
Cahyo, Riesta, Nanang, Lies, Dimitri, Dziki, Dimaz, Yogi, Saepul, Dimaz, Widi


Penggunaan biodiesel sebagai campuran bahan bakar diesel untuk kendaraan bermesin diesel telah berkembang di berbagai negara. Worldwide Fuel Charter (WWFC) sebagai salah satu organisasi yang menjadi panduan negara-negara di dunia dalam menetapkan spesifikasi bahan bakar telah menerbitkan Biodiesel Guidelines pada bulan Maret 2009. Panduan tersebut merekomendasikan batasan mutu untuk B100 yang disiapkan untuk dicampurkan dengan bahan bakar diesel sebesar maksimum 5% volum. Dalam situs www.biodiesel.org/using-biodiesel/oem-information per tanggal 12 September 2012 disebutkan bahwa seluruh produsen Original Equipment Manufacturers (OEM) besar di Amerika memproduksi kendaraan mesin diesel yang mendukung penggunaan B-5 dan campuran yang lebih rendah, sementara 79% produsen mendukung penggunaan B-20 atau campuran yang lebih tinggi melalui beberapa peralatan yang mereka gunakan. Penelitian mengenai penggunaan biodiesel pada campuran yang lebih tinggi masih terus dilakukan di berbagai Negara secara intensif.
Di Indonesia, penelitian mengenai pengaruh penggunaan biodiesel terhadap komponen di saluran bahan bakar kendaraan mesin diesel telah dimulai pada tahun 2011. Reza Sukarahardja dkk. [1] melakukan penelitian kompatibilitas komponen saluran bahan bakar pada kendaraan Isuzu Panther terhadap B-5, B-10, B-15 dan B-20. Pada penelitian tersebut, komponen saluran bahan bakar baik untuk material logam maupun non-logam diuji dengan perendaman selama 500 jam dalam bahan bakar perendam. Setelah perendaman, karakterisasi material uji dilakukan dengan pengukuran volume, panjang, berat, dan hardness serta tensile strength. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan biodiesel menyebabkan perubahan pada dimensi dan sifat kekerasan material non-logam. Dalam penelitian tersebut jenis material penyusun komponen saluran bahan bakar tidak diidentifikasi secara spesifik, hanya dibedakan antara komponen logam, komponen karet dan komponen plastik.

Beberapa literatur di jurnal internasional menyatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan secara komprehensif terhadap jenis material yang berbeda menghasilkan kompatibilitas yang berbeda pula terhadap penggunaan biodiesel. Haseeb, et.al [2] memaparkan jenis material yang umum digunakan dalam saluran bahan bakar kendaraan diesel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biodiesel terhadap degradasi sifat fisik dan kimia beberapa jenis komponen logam dan non-logam sehingga di akhir penelitian dapat memberikan rekomendasi jenis-jenis material logam dan non-logam yang memiliki ketahanan atau kompatibilitas terhadap biodiesel hingga B-20. Pelaksanaan penelitian ini bermaksud untuk mendukung tujuh program utama LEMIGAS, terutama yang berkaitan dengan pengembangan bahan bakar alternatif (dalam hal ini aplikasi B-XX pada kendaraan diesel) dan pengembangan teknologi material.

email: herryscorvio@gmail.com 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar