Jumat, 15 April 2011

PENELITIAN PEMANFAATAN LPG SEBAGAI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR

oleh : Ir. Maymuchar, M.T
Penelitian tahun 2010

Kenaikan populasi kendaraan bermotor roda dua dalam beberapa tahun ini cukup signifikan, tercatat pada tahun 2009 terdapat 87.136.000 buah kendaraan ini dengan berbagai merek. Ini berarti kendaraan ini telah meningkat sebesar 264,6%  selama lima tahun terakhir ini. Kenaikan jumlah ini berdampak pada kebutuhan akan bahan bakar minyak meningkat. Dilain pihak cadangan bahan bakar gas sebagai bahan bakar alternatif masih cukup banyak tersedia. Berdasarkan hal ini peluang untuk menggunakan LPG cukup besar terutama digunakan sebagai bahan bakar sepeda motor.
Pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor merupakan suatu alternatif yang menjanjikan jika ditinjau dari aspek ketersediaan sumber energi dan aspek lingkungan. Namun demikian, pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor bukan tanpa resiko. Kondisi penyimpanan LPG dalam tabung bertekanan dapat menyebabkan keadaan berbahaya bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya. Sistem pembakaran pada sepeda motor berbahan bakar bensin juga harus disesuaikan dengan LPG sebagai bahan bakar baru. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sistem penyimpanan, penyaluran bahan bakar dan pembakaran LPG sehingga kendaraan dapat beroperasi dengan baik.
Tujuan umum kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penggunaan LPG sebagai bahan bakar sepeda motor menggantikan bensin, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui karakteristik fisika kimia, semi unjuk kerja, dan unjuk kerjanya yang mencakup parameter  daya, torsi, konsumsi dan emisi.
Sepeda motor digunakan pada penelitian ini adalah jenis sepeda motor bermesin 4 langkah volume ruang bakar (cc) yang berbeda yaitu 110 cc dan 150 cc, sedang bahan bakar LPG adalah LPG kemasan tabung 3 kg yang digunakan sebagai bahan kompor rumah tangga. Serangkaian pengujian dilakukan baik terhadap bahan bakar uji maupun sepeda motor yang telah dipasang peralatan konversi LPG. Pengujian terhadap bahan bakar uji adalah untuk menunjukkan bahwa bahan bakar uji telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah yaitu berdasarkan SK Direktorat Jenderal Migas No. 3674 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006  untuk bahan bakar bensin dan No. 25 K/36/DDJM/1990. Pengujian unjuk kerja sepeda motor dilakukan di chassis dynamometer untuk mendapatkan informasi mengenai daya, konsumsi dan emisi gas buang.
Dari hasil pengujian karakteristik bahan bakar uji bensin dapat dikatakan bahwa semua parameter uji yaitu angka oktana, distilasi, tekanan uap Reid, berat jenis, unwashed gum dan korosi bilah tembaga telah memenuhi spesifikasi. Demikian juga dengan karakteristik LPG, semua parameter uji seperti specific gravity, vapour pressure, weathering test, cooper corrosion, total sulphur, water content serta komposisi telah memenuhi spesifikasi.
Dari hasil unjuk kerja di chassis dynamometer didapat bahwa daya maksimum yang dihasilkan oleh sepeda motor jenis 110 cc berbahan  bakar LPG  mengalami penurunan sebesar 25,3% sedang untuk sepeda motor jenis 150 cc mengalami penurunan daya sebesar 13%. Torsi maksimum yang dihasilkan sepeda motor 110 cc berbahan bakar bensin sebesar 9,25 Nm sedang sepeda motor berbahan bakar LPG menghasilkan 8,49 Nm atau mengalami penurunan 8,22%. Penurunan torsi maksimum sebesar 3,04%  juga dihasilkan sepeda motor 150 cc.
Dari hasil pengukuran konsumsi bahan bakar pada daya yang sama diperoleh bahwa sepeda motor 150 cc dengan bahan bakar LPG irit dibanding dengan yang berbahan  bakar bensin. Sepeda motor ini membutuhkan 37,6% lebih kecil atau rata-rata 2,53 kg/jam. Demikian juga dengan sepeda motor 110 cc, konsumsi bahan bakar LPG lebih kecil 39,5% dibanding kebutuhan bahan bakar bensin.
Emisi CO2 yang terukur menunjukkan bahwa sepeda motor 110 cc yang berbahan bakar LPG  menghasilkan emici CO2 rata-rata 32,46%  lebih banyak dibanding yang berbahan bakar bensin. Sedangkan sepeda motor 150 cc mengeluarkan emisi CO2 lebih banyak rata-rata 35%. Emisi CO yang dikeluarkan oleh sepeda motor 110 cc yang berbahan bakar LPG rata-rata berkurang 33,4% sedang sepeda motor LPG yang lebih besar kapasitasnya menghasilkan emisi CO rata-rata 3,4% lebih banyak. Emisi Hidrokarbon (HC) yang dihasilkan sepeda motor 110 cc dan 150 cc yang berbahan bakar LPG rata-rata 98,2% dan 369,5% lebih banyak dibanding sepeda motor berbahan bakar bensin.
Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahan bakar LPG dapat digunakan sebagai bahan bakar sepeda motor. Keuntungan yang diperoleh dari pemakaian LPG ini adalah konsumsi bahan bakar lebih irit, emisi beracun CO lebih sedikit. Sedang kerugiannya antara lain daya yang didapat lebih kecil dan emisi HC cukup besar. Tetapi kerugian-kerugian ini dapat diminimalkan dengan melakukan beberapa modifikasi seperti penggunaan regulator yang tepat sesuai dengan kapasitas motor, rancangan mixer yang tepat sehingga hambatan udara yang masuk dapat diminimalkan serta penisbahan waktu penyalaan (ignition timing) yang cocok untuk bahan bakar LPG dan bahan bakar bensin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar