Jumat, 10 Agustus 2012

Uji Profisiensi Laboratorium Pelumas Indonesia 2010

DIPA tahun 2010
Oleh : Ir. Rona Malam Karina, M.T, Ir. Subiyanto, Catur Yuliani Respatiningsih, Milda Fibria


 ABSTRAK


Dalam beberapa tahun terakhir,  jumlah fasilitas blending minyak lumas telah meningkat cukup besar. Banyak dari fasilitas tersebut mengandalkan peralatan uji, keterampilan operator laboratorium, dan berbagai metode pengujian yang berbeda sehingga menghasilkan hasil tes yang beragam pula. Pada beberapa kondisi khususperlu diadakan perbandingan antara masing-masing llaboratorium untuk memastikan keakuratan hasil uju yang meraka lakukan.
Sesuai dengan "Persyaratan umum untuk kompetensi pengujian dan kalibrasi laboratorium ISO / IEC 17025:2008", ada tindakan yang harus diambil oleh laboratorium terakreditasi untuk memastikan kualitas hasil laboratorium, salah satu dari tindakan ini adalah berpartisipasi dalam pengujian kemampuan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga ditunjuk setiap tahun.
Pada tahun 2009, PPPTMGB "LEMIGAS" telah ditunjuk oleh Badan Akreditasi Nasional (KAN) untuk menyediakan pengujian kemampuan untuk laboratorium pelumas di Indonesia.  Ada 37 laboratorium baik yang telah terakreditasi maupun tidak terakreditasi, laboratorium pengawasan mutu Lube Oil Blending Plant (LOBP), dan laboratorium umum yang berpartisipasi dalam program ini. Di masa depan jumlah peserta mungkin akan meningkat karena kualitas kesadaran dari laboratorium meningkat juga.

Latar Belakang


Berkembangnya perusahaan pabrikasi pelumas swasta di Indonesia yang mempunyai fasilitas blending dan mempunyai fasilitas laboratorium pengendalian mutu, serta makin banyaknya laboratorium uji pelumas lainnya yang masih mengandalkan kemampuan alat uji dan keterampilan operator, serta beraneka ragamnya metode uji yang digunakan, mengakibatkan hasil uji yang berbeda-beda. Selain itu, dengan adanya pergantian tenaga operator laboratorium, penggantian dan/atau pembelian peralatan baru di laboratorium tersebut, memerlukan uji banding antar laboratorium pelumas untuk mendapatkan akurasi dan presisi nilai hasil uji yang tinggi, sehingga standar mutu pengujian oleh masing-masing laboratorium tersebut dapat terjamin, demikian juga produk pelumasnya.
Berdasarkan pada Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji SNI ISO/IEC 17025:2008, laboratorium yang telah terakreditasi harus melakukan jaminan mutu hasil pengujian melalui beberapa cara, diantaranya uji banding antar laboratorium atau disebut uji korelasi, yang harus dilakukan setiap tahun. Meningkatnya kesadaran akan mutu produk yang baik, serta semakin tinggi pemahaman terhadap SNI ISO/IEC 17025:2008, menjadikan peserta korelasi antar laboratorium pelumas meningkat dari tahun ke tahun.
Program korelasi yang dilaksanakan pada Tahun 2009 ini diikuti oleh 37 laboratorium peserta, yang terdiri dari laboratorium-laboratorium LOBP, laboratorium instansi pemerintah serta laboratorium swasta lainnya, baik yang sudah maupun yang belum terakreditasi oleh KAN.  Diharapkan pada masa yang akan datang, laboratorium peserta korelasi akan bertambah terus, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran akan mutu produk pelumas dan mutu laboratorium yang melayani jasa pengujian dibidang pelumas.

pengujian karakteristik yang tercakup dalam ruang lingkup yaitu :
 Berat Jenis (ASTM D-1298)
Viskositas Kinematik, 40oC  (ASTM D-445)
Viskositas Kinematik, 100oC  (ASTM D-445)
 Kandungan Logam (ASTM D 4628 - AAS)
Titik Nyala (ASTM D-92)
 Titik Tuang (ASTM D-97)
 Angka Basa Total (ASTM D-2896)
Angka Asam Total (ASTM D-664)
 Uji Viskositas suhu rendah dengan alat Cold Cranking Simulator (ASTM D-5293)
 Foaming Tendency (ASTM D-892)
Particle Counting (ISO 4406:99/NAS 1638)
 Noack Evaporation (ASTM D 5800)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar