Selasa, 30 Juli 2013

STUDI PENGARUH PENGGUNAAN B-20 TERHADAP KOMPONEN METAL DAN NON-METAL SALURAN BAHAN BAKAR MESIN DIESEL


Cahyo Setyo Wibowo, ST, MT; Ir. Maymuchar, MT; Ir. Reza Sukaraharja, MT; Ir. Herry Widhiarto, M.Si; Dimitri Rulianto, ST, MT; Riesta Anggarani, M.Eng; Lies Aisyah, M.Suist.Adv; Dra. Emi Yuliarita; Lutfi Aulia, ST
Contact Person: 0817815599
TAHUN 2013

Abstrak
          Biodiesel sebagai energi alternatif terbarukan kini telah digunakan secara luas. Pada tahun 2012, campuran biodiesel dalam minyak solar yang dipasarkan di Indonesia bervariasi dari 2% – 7.5% volume. Pencampuran biodiesel dalam persentase yang lebih tinggi memiliki beberapa kendala teknis, diantaranya masalah kompatibilitas komponen di saluran bahan bakar. Penelitian mengenai kompatibilitas komponen terhadap biodiesel telah dilakukan pada tahun 2011 (Reza Sukarahardja, 2011) namun masih terbatas pada existing komponen di satu jenis kendaraan tanpa meng-identifikasi jenis material logam dan non-logam penyusun komponen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat degradasi atau penurunan sifat fisika maupun kimia beberapa jenis material logam (contoh : carbon steel, tembaga, aluminium alloy, dll) dan non-logam (contoh : nitrile rubber,silicone rubber, polychloroprene, dll) yang umum dipakai dalam komponen saluran bahan bakar kendaraan mesin diesel di Indonesia terhadap penggunaan B-5, B-10, B-15 dan B-20. Pengujian yang dilakukan adalah perendaman material uji selama 1000 jam dalam B-0 (sebagai acuan), B-5, B-10, B-15 dan B-20 dilanjutkan dengan karakterisasi sifat fisik material seperti perubahan volume, panjang, berat, tingkat kekerasan, tensile strength dan laju korosi untuk komponen logam. Analisa elementer jenis logam dan jenis polimer penyusun komponen saluran bahan bakar dilakukan pengujian dengan FTIR dan XRF. Untuk mempelajari karakteristik mikrostruktur dari permukaan komponen yang berinteraksi dengan biodiesel dilakukan dengan alat SEM (Scanning Electron Microscope). Degradasi dari komponen logam dan non-logam dapat diamati juga pada perubahan sifat kimia bahan bakar perendam. Pengujian bahan bakar perendam setelah uji perendaman dengan spektrometri FTIR dapat memperlihatkan senyawa-senyawa karboksilik polar sebagai hasil interaksi elastomer dengan biodiesel. Evaluasi setelah pengujian dilakukan akan membantu dalam identifikasi jenis-jenis material yang lebih kompatibel terhadap biodiesel hingga B-20.
 
Alasan Kegiatan Dilaksanakan:
Untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan penggunaan biodiesel dengan pentahapan 10% pada tahun 2020 dan 20% pada tahun 2025 dari total pemakaian bahan bakar sektor transportasi PSO [8], perlu dilakukan penelitian secara komprehensif mengenai material-material dalam saluran bahan bakar kendaraan mesin diesel yang lebih kompatibel terhadap penggunaan campuran minyak solar-biodiesel hingga B-20. 

 Maksud Kegiatan:
Menganalisa pengaruh penggunaan biodiesel terhadap degradasi sifat fisika dan kimia komponen logam dan non-logam saluran bahan bakar kendaran mesin diesel dan juga perubahan sifat fisika dan kimia bahan bakar perendamnya.

Tujuan Kegiatan:
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui jenis material logam dan non-logam yang memiliki kompatibilitas lebih tinggi terhadap penggunaan biodiesel dari B-5, B-10, B-15 dan B-20.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar