Kamis, 01 Agustus 2013

PENELITIAN PEMANFAATAN LPG-DME DAN DME MURNI PADA MESIN DIESEL GENERATOR

Cahyo Setyo Wibowo, ST, MT; Ir. Maymuchar, MT; Ir. Reza Sukaraharja, MT; Ir. Herry Widhiarto, M.Si; Dimitri Rulianto, ST, MT; Riesta Anggarani, M.Eng; Lies Aisyah, M.Suist.Adv; Dra. Emi Yuliarita; Lutfi Aulia, ST
Contact : 0817815599



Secara umum terjadinya peningkatan kebutuhan energi mempunyai keterkaitan erat dengan kian berkembang kegiatan ekonomi dan kian bertambah jumlah penduduk. Di Indonesia, dengan jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pertumbuhan ekonomi terus berlangsung yang ditunjukkan oleh kian bertambah output serta beragam aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat, maka peningkatan kebutuhan energi adalah suatu hal yang tak bisa dihindari. Di tengah cadangan energi yang kian menipis, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), maka jelas keadaan ini sangat mengkhawatirkan. Dalam situasi seperti ini, maka diperlukan bahan bakar lain yang dapat menggantikan bahan bakar minyak ini. Dengan meningkatnya konsumsi solar dalam negeri, berarti impor dari luar negeri adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi, jika tidak maka kekurangan energi tidak dapat dihindari, pada saat ini kurang lebih 25% kebutuhan solar dalam negeri telah menjadi bagian yang di Impor yang artinya adalah pengurasan devisa negara. Oleh karena itu sudah saatnya dipikirkan untuk dapat disubtitusi dengan bahan bakar alternatif lainnya terutama bahan bakar yang berkesinambungan terus pengadaannya (renewable) dalam upaya meningkatkan security of supply dan mengurangi kuantitas impor bahan baku tersebut. Diharapkan dengan menambah dan mensubstitusikan bahan bakar lain dalam jumlah sedikit bagian saja dalam solar akan menghemat devisa yang cukup berarti.
Dilain pihak DME telah banyak di aplikasikan untuk berbagai kebutuhan (sebagai solvent), namun apabila digunakan sebagai bahan bakar khususnya sebagai bahan bakar yang akan mensubstitusikan bahan bakar solar ataupun yang akan dikombinasikan dengan bahan bakar solar dimungkinkan memiliki karakteristik tersendiri yang perlu diantisipasi apabila berdampak bagi kualitas pembakaran yang dibutuhkan oleh mesin dieselKarakteristik DME yang memiliki angka setana yang cukup tinggi merupakan peluang untuk menggunakan bahan bakar tersebut dalam bentuk campuran dengan solar dengan sistem dual-fuel. Komposisi campuran kedua jenis bahan bakar ini akan sangat menentukan kualitas unjuk kerja (pembakaran) yang dihasilkan. Oleh karena itu, kajian terhadap bahan bakar  DME  sangat diperlukan sehingga diperoleh persentase kedua bahan bakar yang secara teknis dapat diaplikasi pada mesin diesel pembangkit listrik. Untuk itu perlu dilakukan studi aplikasi dan kinerja DME sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pembangkit listrik, sehingga akan diperoleh data teknis kinerja mesin diesel pembangkit listrik (generator) dengan bahan bakar DME dan campuran solar - DME.
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menguji karakteristik bahan bakar yang digunakan yaitu bahan bakar minyak solar dan DME dengan parameter uji viskositas, berat jenis, angka setana, distilasi, kandungan air, kandungan sulfur dan nilai kalori untuk bahan bakar solar, dan untuk DME parameter ujinya adalah berat jenis, tekanan uap, kandungan air dan komposisi. Pengujian kinerja pada mesin generator digunakan mesin diesel satu silinder penggerak generator yang berkapasitas 5,2 KVA. Pengamatan yang dilakukan adalah kestabilan operasional mesin, konsumsi bahan bakar, dan emisi  bila menggunakan masing-masing bahan bakar uji.   Khusus pengujian kinerja dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap 3 jenis pemasukan bahan bakar DME ke mesin generator yaitu mixer 1, mixer 2 dan mixer 3 menghasilkan bahwa mixer 1 dan mixer 2 tidak dapat dilakukan pengujian kinerja dikarenakan operasional mesin tidak stabil, putaran mesin yang dihasilkan terlalu rendah akibat terlambatnya pasokan bahan bakar serta terjadi panas berlebih pada air pendingin.
            Mixer 3 menghasilkan operasional mesin lebih stabil, walaupun terjadi panas berlebih bila menggunakan bahan bakar DME murni, sehingga untuk pengujian selanjutnya digunakan mixer jenis ini. untuk mengatasi panas berlebih maka diperlukan modifikasi sistem pendinginan mesin dan memperkecil tekanan kompresi pada ruang bakar dengan penambahan packing silinder head dan pemangkasan piston head. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar